Welcome To My Homepage

MUTIARA HIDUP WELCOME GELAR DI MINANGKABAU MY  BLOG What's New My Photos

CANDRA DARWIS IMAM MANGKUTO

 
ASSALAMU'ALAIKUM.Wr.Wb

 

 

Dear Friends,

this website I make to the place of to sharing information about journey which I do. A journey sometime can change in perpectively of us about a matter, from what us find as long as journey. Places with natural beauty, our people who find and difference of culture etc, making us more and more to comprehend meaning a Life of "Tolerance". And most off all, creating a memory to always  remembered and unforgettable experience.

 

Friends, please Commented, critics posting, question, also experience of journey of you in this blog or email. Come on enrich liver by sharing knowledge and experience

 

Dear Friends,

website ini saya buat untuk wadah berbagi informasi tentang perjalanan yang saya lakukan.

Sebuah perjalanan kadang dapat merubah perspektif kita tentang suatu hal, dari apa yang kita temukan sepanjang perjalanan tersebut.

Tempat-tempat dengan keindahan alam, orang-orang yang kita temukan dan perbedaan budaya dll, yang membuat kita makin memahami arti sebuah Hidup penuh"Toleransi". Dan yang terutama, menciptakan sebuah kenangan yang akan slalu diingat dan pengalaman yang tak terlupakan.

Friends, silahkan posting komentar,kritik, pertanyaan, juga pengalaman perjalanan anda di blog ini atau lewat email. Mari perkaya hati dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan

wassalam....

 

 

...

 

Wasalamualaikum wr.wb

 

CANDRA DARWIS

 

PRESENT ADDRESS.   : TANJUNG JATI 'B' POWER SERVICE (TJBPS)

                                      PLTU TANJUNG JATI ‘B’ 2X660MW

                                      COAL FIRED POWER STATION

                                      Ds: TUBANAN, JEPARA,

                                      CENTRAL JAVA (59453)

                                      INDONESIA

 

Tidak berhasil bukanlah sebuah kegagalan. tapi kegagalan sebenarnya adalah karena kita tidak berani memulainya untuk mencoba

bagi saudara dan saudari yang punyan saran  silahkan kirimkan saran-saranya lewat email saya dibawah ini?

home: candra.darwis@yahoo.co.id

Y/M: imam_mangkuto

 

 

HIDUP TAK LAMA JANGAN DISIA-SIAKAN

MENGAPA KITA HARUS BERHENTI MENGHISAP ROKOK? 

KARENA ROKOK TIDAK BERMAMFAAT 

Dalam literatur fiqih Islam klasik, masalah rokok tidak pernah ditulis. Kemungkinan besar karena rokok di zaman itu belum lagi dikenal. Baru pada beberapa abad yang lalu peradaban manusia mengenal rokok. As-Syeikh Ali Thanthawi mengatakan bahwa rokok di negerinya baru dikenal 1.000-an tahun yang lalu.

Itu pun belum lagi diketahui sejauh mana bahayanya pada kesehatan. Karena itu bila kita mengacu pada literatur klasik, tidak kita temukan pernyataan mereka tentang rokok.

Sedangkan para ulama masa kini, di antaranya para ulama di Saudi, Yaman dan Mesir dan negeri lainnya di Timur Tengah, banyak berbicara tentang bahaya rokok serta melarang umat Islam mengkonsumsinya karena alasan-alasan yang sangat nyata. Maka bila kita menelaah fatwa ulama masa kini dalam masalah rokok, hampir seluruhnya melarang.

Jadi bila ada sementara tokoh agama, kiyai, ulama atau ustadz yang masih tetap merokok, besar kemungkinan beliau belum lagi menelaah fatwa para ulama masa kini tentang bahaya rokok. Atau belum mendapatkan informasi yang akurat berkaitan dengan bahaya rokok tersebut.

Maka memang masih ada sementara kalangan yang membolehkannya atau sekedar memakruhkannya dan tidak sampai mengharamkannya.

a. Yang Mengatakan Makruh

Banyak kalangan ulama di negeri kita yang masih saja asyik merokok, hal itu lantaran dalam kitab fiqih mereka tidak pernah tercantum bab tentang rokok, kecuali sekedar benda yang mengakibatkan mulut berbau tidak sedap.

Oleh karena itu hukumnya dalam alam pikiran mereka sekedar makruh saja, tidak pernah sampai haram. Karena ilmu pengetahuan penulis kitab fiqih di masa lalu baru sampai ke tingkat itu, tidak lebih.

b. Yang Mengatakan Haram

Berbeda dengan ulama di zaman sekarang, yang hidup di era kemajuan. Begitu banyak informasi yang baru terkuak di zaman ini, sementara 100-an tahun yang lalu orang masih buta tentang hakikatnya.

Informasi yang paling akurat dan sangat terpercaya dari dunia kesehatan telah dengan aklamasi mengatakan bahwa tidak pernah ada batas aman untuk merokok. Sebab dalam sebatang rokok terdapat 200-an jenis racun yang paling berbahaya bagi manusia.

Keharaman rokok tidaklah berdasarkan sebuah larangan yang disebutkan secara ekplisit dalam nash Al-Quran Al-Kariem atau pun As-Sunnah An-Nabawiyah.

Keharaman rokok itu disimpulkan oleh para ulama di masa ini setelah dipastikannya temuan bahwa setiap batang rokok itu mengandung lebih dari 4.000 jenis racun berbahaya.

Dan karena racun itu merusak tubuh manusia yang sebenarnya amanat Allah SWT untuk dijaga dan diperlihara, maka merokok itu termasuk melanggar amanat itu dan merusak larangan.

Namun banyak orang yang menganggap hal itu terlalu mengada-ada, sebab buktinya ada jutaan orang di muka bumi ini yang setiap hari merokok dan buktinya mereka masih bernafas alias tidak langsung mati seketika itu juga.

Karena itulah kita masih menemukan rokok di sekeliling kita dan ternyata pabrik rokokpun tetap berdiri tegar. Bahkan mampu memberikan masukan buat pemerintah dengan pajaknya. Sehingga tidak pernah muncul keinginan baik dari pembuat hukum untuk melarang rokok.

Ini adalah salah satu ciri ketertinggalan informasi dari masyarakat kita. Dan di negeri yang sudah maju informasinya, merupakan bentuk ketidak-konsekuenan atas fakta ilmu pengetahuan. Dan kedua jenis masyarakat ini memang sama-sama tidak tahu apa yang terbaik buat mereka. Misalnya di barat yang konon sudah maju informasinya dan ipteknya, masih saja ada orang yang minum khamar. Meski ada larangan buat pengemudi, anak-anak dan aturan tidak boleh menjual khamar kepada anak di bawah umur. Tapi paling tidak, sudah ada sedikit kesadaran bahwa khamar itu berbahaya. Hanya saja antisipasinya masih terlalu seadanya.

Sedangkan dalam hukum Islam, ketika sudah dipastikan bahwa sesuatu itu membahayakan kesehatan, maka mengkonsumsinya lantas diharamkan. Inilah bentuk ketegasan hukum Islam yang sudah menjadi ciri khas. Maka khamar itu tetap haram meski hanya seteguk ditelan untuk sebuah malam yang dingin menusuk.

Demikian pula para ulama ketika menyadari keberadan 4.000-an racun dalam batang rokok dan mengetahui akitab-akibat yang diderita para perokok, banyak yang bersepakat untuk mengharamkannya. Sayangnya, umat Islam masih saja menganggap selama tidak ada ayat yang tegas atau hadits yang eksplisit yang mengharamkan rokok, maka mereka masih menganggap rokok itu halal, atau minimal makruh.

Padahal para ahli kesehatan sudah sepakat bahwa asap rokok itu membahayakan kesehtan, baik jantung maupun janin bayi. Terutama asap rokok keluaran dari mulut orang yang merokok, di mana korbannya adalah orang lain yang berposisi sebagai perokok pasif. Kalau kebenaran fakta ilmiyah ini masih ingin dipungkiri lantaran seseorang sudah tidak bisa meninggalkan kecanduan terhadap rokok, maka baginya rokok sudah berwujud sebagai berhala yang membutakan mata.

Karena itu semua tindakan untuk mencegah seseorang membahayakan dirinya dan juga orang lain, merupakan kewajiban dalam Islam. Namun kalau mau konsekuen dengan tata cara sistem Islam, yang dilarang seharusnya bukan hanya yang merokok di tempat umum saj, tetapi harus mulai dari hulu, yaitu mulai dari petani tembakau. Di mana kepada mereka diarahkan untuk mengalihkan kebiasaaan bertanam dengan tumbuhan lain yang bermanfaat bagi manusia.

Berikutnya, kita perlu juga memikirkan ribuan pekerja pabrik rokok, yang bila dilarang pabriknya, tenaga kerja ini bisa dialihkan dan diperbaiki nasibnya. Demikian juga dengan jalur distribusi dari paling atas hingga pengecer di pinggir jalan, perlu juga dialihkan komoditasnya, dari rokok yang membahayakan manusia menjadi barang-barang lain yang bermanfaat buat manusia.

Persis ketika Islam mengharamkan khamar, bukan hanya minumnya yang haram, tetapi penulalan, pembuatan, peredaran dan semua yang terkait dengan hal itu, turut pula diharamkan.

Lebih detail tentang bahaya rokok, kami kutipkan beberapa penjelasan yang kami rangkum dari beberapa sumber.

Bahaya Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen-elemen, dan setidaknya 200 di antaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida. Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru. Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan. Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen.

Efek racun pada rokok ini membuat pengisap asap rokok mengalami resiko (dibanding yang tidak mengisap asap rokok):
- 14x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan - 4x menderita kanker esophagus - 2x kanker kandung kemih - 2x serangan jantung

Rokok juga meningkatkan resiko kefatalan bagi penderita pneumonia dan gagal jantung, serta tekanan darah tinggi. Menggunakan rokok dengan kadar nikotin rendah tidak akan membantu, karena untuk mengikuti kebutuhan akan zat adiktif itu, perokok cenderung menyedot asap rokok secara lebih keras, lebih dalam, dan lebih lama. Hingga dapat dikatakan: TIDAK ADA BATAS AMAN BAGI ORANG YANG TERPAPAR ASAP ROKOK.

Karsinogen Zat-zat karsinogen (pemicu kanker) yang terkandung pada rokok adalah: - vinyl chloride - benzo (a) pyrenes - nitroso-nor-nicotine

Satu-satunya zat yang lebih berbahaya daripada asap rokok dalam memicu kanker paru-paru adalah zat-zat radioaktif. Itu pun jika dimakan atau dihidap dalam kadar yang cukup.

Kanker Kematian umumnya bukan terjadi karena kesulitan bernafas yang diakibatkan oleh membesarnya kanker, tetapi karena posisi paru-paru dalam sistem peredaran darah menjadikan kanker mudah menyebar ke seluruh tubuh. Penyebaran metastase ke arah otak dan bagian kritis lainnya lah yang mengakibatkan kematian itu. 90% penderita meninggal dalam 3 tahun setelah diagnosis.

Kalau racun-racun itu dikonsumsi terus menerus, maka nyaris hampir semua penyakit akrab dengan tubuh seseorang. Selain itu juga ada fakta-fakta yang tidak mungkin dipungkiri lagi:

  • Reomendasi WHO, 10/10/1983 menyebutkan seandainya 2/3 dari yang dibelanjakan dunia untuk membeli rokok digunakan untuk kepentingan kesehatan, niscaya bisa memenuhi kesehatan asasi manusia di muka bumi.
  • WHO juga menyebutkan bahwa di Amerika, sekitar 346 ribu orang meninggal tiap tahun dikarenakan rokok.
  • 90% dari 660 orang yang terkena penyakit kanker di salah satu rumah sakit Sanghai Cina adalah disebabkan rokok.
  • Prosentase kematian disebabkan rokok adalah lebih tinggi dibandingkan karena perang dan kecelakaan lalulintas.
  • 20 batang rokok perhari menyebabkan berkurangnya 15% haemoglobin, yakni zat asasi pembentuk darah merah.
  • Posentase kematian orang yang berusia 46 tahun atau lebih adalah 25% lebih bagi perokok.

Maka wajar bila para ulama di masa sekarang ni yang hidup dengan semua sumber informasi umumnya mengharamkan rokok. Meski tidak terdapat nash sharih yang mengharamkannya, namun kriteria rokok sebagai racun yang haram dimakan telah dengan tegas di dalam quran dan sunnah.

Mereka yang mengharamkan rokok, berangkat dari dalil umum tentang haramnya seseorang menceburkan diri ke dalam kehancuran. Misalnya firman Allah SWT:

Dan belanjakanlah di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (QS Al-Baqarah: 195)

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kami saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (QS. An-Nisa': 29)

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

BEDA IPTEK DAN SIHIR

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Allah SWT memberikan anugerah kepada manusia dan jin. Manusia diberi tubuh yang sempurna, termasuk otak yang bisa digunakan untuk berpikir dan menganalisa. Otak ini nantinya bisa diasah untuk bisa menangkap ilham, berupa ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang menjadi ciri khas manusia semakin hari semakin berkembang, bahkan sampai melewati apa yang dahulu belum pernah ditemukan. Seperti ditemukannya listrik, mesin uap, kapal terbang, komputer dan seterusnya.

Sedangkan jin atau syetan tidak diberi pisik yang baik, juga tanpa kemampuan inteligensia seperti manusia dalam berteknologi. Mereka tidak pernah mengembangkan teknologi. Namun di sisi lain, Allah memberi mereka kemampuan ghaib, kalau dilihat dari sudut pandang manusia. Sehingga mereka bisa menghilang, tidak terkena hukum gravitasi, bisa menembus tembok, bahkan bisa masuk ke tubuh dan otak manusia. Mereka juga bisa melakukan sihir yang sebenarnya diharamkan Allah SWT.

Selain jin dan manusia, sebenarnya ada malaikat. Namun tidak kita bicarakan, karena malaikat tidak diberi kebebasan dalam bertindak. Sehingga tidak harus mempertanggung-jawabkan semua tindakannya. 'Kekuatan' malaikat tidak bisa dipakai oleh manusia dan jin. Sebab malaikat adalah pelaksana semua perintah Allah SWT.

Hal ini berbeda dengan jin dan manusia, di mana mereka diberi kebebasan tapi harus mempertanggung-jawabkannya. Sekaligus diberi 'kekuatan' masing-masing. Manusia dengan kekuatan ilmu pengetahuan dan teknologinya, sedangkan jin atau syetan dengan kekuatan ghaibnya.

Iptek dan ilmu ghaibjin syetan adalah dua hal yang sangat berbeda. Iptek itu berangkat dari ilham yang Allah SWT berikat kepada manusia, sehingga manusia bisa menciptakan banyak teknologi. Sedangkan sihir syetan, meski pada dasarnya dari Allah SWT juga, namun dalam kerangka yang dimurkai-Nya. Maksudnya Allah SWT hanya mengulur waktu saja, padahal Dia murka bila sihir itu digunakan.

Ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang terukur dan bisa dijelaskan secara ilmiyah. Mengacu kepada prinsip dasar yang ada dalam ilmu fisika, kimia, biologi, elektrotika dan sejenisnya. Begitu ditemukan formulanya, bisa diproduksi secara massal. Misalnya, energi listrik yang katanya ditemukan oleh Edison. Atau pesawat terbang yang konon ditemukan oleh Wright bersaudara.

Diperbatasan antara iptek dan ilmu ghaib, memang ada wilayah yang oleh sebagian orang dianggap abu-abu. Sebab dari satu sisi kelihatanya seperti iptek, tetapi begitu dibedah lebih dalam, ternyata hanya ilmu ghaib belaka. Dan hal yang sama bisa juga terjadi sebaliknya, kelihatannya seperti ilmu ghaib namun ternyata hanya iptek saja.

Kita bisa ambil contoh teknik olah pisik para pendekar kungfu (wushu) misalnya. Dengan latihan pisik tertentu, tubuh mereka bisa kuat sehinggadigebuk pakai besi seolah tidak mempan. Kadang latihan keras itu bisa membuat mereka mampu melakukan push-up ribuan kali, atau bisa menahan nafas bermenit-menit.

Semua itu kelihatannya ilmu ghaib, tetapi kalau kita telusuri, ternyata memang masih masuk akal dan bisa dilatih.

Namun ada lagi yang lainnya. Meski kelihatannya iptek, tetapi tidak bisa dibuktikan. Misalnya ada jenis ilmu bela diri tertentu sehingga seseorang tidak mempan dibakar, tidak mempan dibacok, atau bisa meringankan tubuh sehingga bisa terbang di udara, atau bisa makan beling dan pecahan kaca tanpa luka.

Kalau sudah sampai titik ini, kita kesulitan untuk menjelaskan secara fisika, kimia atau biologi. Sampai hari ini belum ada teknologi yang bisa menjelaskan alasan ilmiyah semua kemampuan ala debus itu.

Berarti kita patut mencurigainya sebagai sesuatu yang tidak bisa diterangkan secara iptek dan sains modern. Dan dalam batas itu, pilihan kita tidak ada lagi selain semua itu bagian dari ilmu ghaib.

Wali dan Karamahnya

Sebenarnya masih ada satu celah lagi yang masih mungkin dijadikan alternatif alasan. Yaitu karamah para wali yang terkadang memang termasuk hal yang ghaib.

Adanya karamah dari wali memang tidak bisa dipungkiri sebagai bagian dari kejadian ghaib namun hukumnya dibenarkan secara aqidah. Maksudnya, karamah dari seorang wali itu memang ada.

Namun karamah ini sangat berbeda dengan sihir dan kekuatan ghaib dari jin. Yang paling mendasar adalah bahwa sang wali tidak pernah merasa dirinya wali, kecuali dia adalah orang yang menjalankan seluruh syariah Islam 100% dalam diri dan keluarganya. Dan kejadian aneh yang dialaminya sama sekali di luar kemampuan dan kesengajaan dirinya.

Misalnya, ketika para shahabat nabi SAW bisa berjalan di atas air sungai Dajlah yang luas membentang dan deras arusnya, tidak ada satu pun yang sebelumnya punya kemampuan itu. Dan tidak ada satu pun yang mampu mengulanginya lagi. Tidak ada tombol yang bisa dipencet untuk mengaktifkan kekuatan ghaibnya. Semua itu terjadi begitu saja, sebagai pertolongan Allah SWT kepada si wali yang memang hamba yang shalih.

Sedangkan kekuatan ghaib versi jin, syetan dan dukun merupakan menu dan fasiltas yang bisa digunakan kapan saja, untuk keperluan apa saja. Terutama untuk hal yang jahat dan maksiat di hadapan Allah. Dan bisa dimiliki oleh siapa pun termasuk para penjahat, ahli maksiat, budak syetan dan juga para dukun.

Mendapatkannya cukup dengan membelinya saja. Uangnya bukan dollar atau rupiah, tetapi iman di dada. Jin dan syetan akan meminta hal yang paling berharga, yaitu seseorang menjadi syirik, kafir, maksiat atau bahkan durhaka. Tujuannya akhirnya hanya satu, yaitu bagaimana caranya agar klien mereka bisa menemani mereka di neraka.

Tentu saja semua itu harus dikemas sedemikian rupa sehingga menarik, tidak mencurigakan dan nampak aman. Padahal di balik semua itu, ada masalah syirik, kufur dan durhaka kepada Allah SWT. Semua berlangsung begitu saja tanpa disadari oleh sang klien.

Kesimpulan:

Memang tidak mudah untuk membuat alat ukur yang bisa membedakan keduanya, karena jin dan syetan memang telah mengemasnya dengan rapi dan serius. Ditanggung pasti sulit untuk dibedakan.

Namun bukan berarti mustahil sama sekali. Misalnya, kita bisa lakukan test dengan logika sains modern. Bila sebuah 'keajaiban' bisa dijelaskan secara sains, lalu bisa diterapkan dan di produksi massal, maka hal itu benar-benar ilmiyah dan bukan kekuatan ghaib.

Maksudnya, kalau yoga meringankan tubuh itu diklaim sebagai bukan hal ghaib tetapi fenomena teknologi, bisakah dikembangkan agar tidak ada lagi pesawat terbang yang jatuh? Dengan asumsibahwa semua pilot dan kru pesawat itu mampu meringankan diri dan menahan beban pesawat. Bisakah dimanfaatkan untuk para pekerja baguan pencakar langit, atau pengganti katrol dan seterusnya?

Kalau jawabnya tidak bisa, maka karakternya sebagai fenomena teknologi tidak terpenuhi. Sebab mesin uap primitif versi Jamet Watt itu kemudian bisa dikembangkan menjadi lokomotif, mobil danpembangkit listrik.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,